Tema: Bersyukur itu Manis Garam itu memang asin dan Cuka memang asam, Begitu juga dengan Bersyukur itu Manis ! Gula memiliki rasa yang manis, garam memiliki rasa asin, begitu pula dengan cuka yang memiliki rasa asam. Semua zat yang Allah ciptakan pasti memiliki rasa, entah itu rasa manis,asam,ataupun asin. Rasa itu bisa kita rasakan saat kita memang menikmati kenikmatan yang ditimbulkan oleh gula ataupun garam dan cuka itu sendiri. Ketika kita hanya melihat gula, mungkinkan gula itu akan terasa manis? Jika kita hanya melihat saja tanpa menyentuh dan menikmati itu, sesuatu akan tak jelas rasanya. Nilai rasa dari semua hal itu sangatlah penting. Ketika kita mengetahui sesuatu itu penting, maka disitulah semuanya akan terasa lebih berharga. Allah menciptakan sesuatu itu pasti ada gunanya, tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu itu dengan percuma, sampai hal sekecil apapun Allah ciptakan dengan kegunaannya yang luar biasa tanpa kita sadari. Ketika Allah telah menciptakan semuanya itu, apakah yang seharusnya kita lakukan sebagai umat manusia yang senantiasa harus selalu taat pada Tuhannya? Pantaskan sikap kita hanya diam dan menggunakan semua yang telah Allah beri dengan percuma? Apa jadinya jika air laut tidak Allah ciptakan asin? Apa jadinya jika lebah tak menghasilkan madu yang manis? Apakah semuanya akan seimbang? Allah menciptakan semua itu agar kita selalu bersyukur kepadanya. Madu atau gula memang terasa manis, karena kita memang menikmati dan merasakan madu atau gula itu sendiri, tetapi ketika kita hanya melihat luarnya saja tanpa menikmatinya, niscaya madu atau gula itu tak akan terasa apa-apa. Saat dimana semuanya terasa indah, disitulah kita patut bersyukur. Bersyukur akan keindahan yang Allah berikan pada kita, karena kita telah diizinkan untuk menikmati bagaimana manisnya madu dan gula. Bersyukur bukan hanya mengucapkan alhamdullilah saja, bersyukur bukan hanya bersujud saja, bersyukur bukan hanya saat senang dan gembira saja, tetapi bersyukur dengan segenap hati akan semua yang telah Allah berikan pada kita baik dalam keadaan senang ataupun susah. Karena pada hakekatnya apa yang Allah berikan pada kita itulah yang selayaknya kita dapatkan. Terkadang bersyukur pada saat sedih atau susah memberikan tanda Tanya yang besar buat kita. Mengapa musibah atau hambatan kita syukuri? Bukankah yang selalu diharapkan oleh setiap insane adalah kebahagiaan? Allah selalu mempunyai jawabannya sendiri, kita sejak lahir telah digariskan bagaimana kita hidup di dunia ini, kapan kita meninggal, bagaimana kehidupan kita, dan sebagainya. Jika kita tidak mensyukuri sesuatu yang sifatnya musibah atau tantangan dan rintangan, berarti kita juga tidak mensyukuri akan adanya kelahiran kita? Subhanallah, memang kita tidak diminta untuk dilahirkan ke dunia ini, tetapi perlu diingat, bahwa kita adalah seorang pemimpin sejak lahir. Hidup itu diawali dengan membunuh, membunuh berjuta-juta sel sperma yang ingin membuahi sel telur, tetapi hanya kita yang dapat hidup menjadi bayi. Suatu hal yang harus kita syukuri, anugerah yang Allah berikan tiada tandingannya. Semua yang Allah ciptakan di dunia ini tiada bandingannya, dan bagaimanakah seharusnya sikap kita menyikapi semua ini? Jawabannya yaitu bersyukur. Bersyukur dan bersyukur tak akan ruginya bagi mereka yang selalu sadar akan sesuatu yang sangat berharga ini.
Minggu, 22 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar